<strong>Test Drive KIA Carens 1.4T: Bagaimana Rasanya?</strong>

pekik udi irianto | 05 Nov 2022

Full Width Image

AFTERMARKETPLUS.id - Kental dengan nuansa SUV (Sport Utility Vehicle), bagaimana rasa berkendara Kia Carens? Sebelumnya kami telah mengulas bagian eksterior dan interiornya. Kali ini kami akan membahas performa dan rasa berkendaranya.

Unit yang kami uji varian tertinggi seharga Rp 456 juta siap meramaikan pasar medium MPV yang dihuni Toyota Kijang Innova Reborn. Varian ini dibekali mesin Kappa 1.4L Turbo – Dual CVVT, Direct Injection. Tenaga yang dihasilkan 140 PS pada 6.000 rpm dengan torsi puncak 242 Nm pada 1.500 – 3.200 rpm.

Mesin  ini menghasilkan output yang lebih besar dibanding mesin yang dipakai varian non turbo. Kia Carens 1.5L hanya menghasilkan tenaga 115 PS pada 6.300 rpm dengan torsi puncak 144 Nm pada 4.500 rpm.

Perbedaan lainnya, varian bermesin turbo menggunakan transmisi otomatis 7-speed jenis dual clutch. Sedangkan varian termurah memakai transmisi otomatis jenis CVT (Continuous Variable Transmission).

Meskipun kapasitas mesinnya terbilang kecil untuk ukuran medium MPV, namun kalau dibandingkan dengan kompetitor performanya sebanding. Misalnya, Toyota Kijang Innova Reborn bermesin gasoline 2,0 liter menghasilkan tenaga 139 PS pada 5.600 rpm dengan torsi puncak 183 Nm pada 4.000 rpm.

Berangkat dari spesifikasinya di atas kertas, Kia Carens harusnya menjanjikan performa yang mengasyikkan. Nyatanya saat kami mengujinya, akselerasi terasa lamban. Ternyata kami berkendara dalam mode Eco. Ya, Kia Carens menyediakan 3 pilihan mode berkendara, Sport, Eco dan Normal.

Mode berkendara normal memberikan penyaluran tenaga yang moderat. Sedangkan mode berkendara sport menjanjikan penyaluran tenaga yang sporty. Dalam mode Sport barulah karakter khas transmisi otomatis kopling ganda mulai menunjukkan pesonanya.

Turbo begitu menyalak di putaran mesin 3.200 rpm ke atas hingga memuncak di 6.000 rpm. Kemudian transmisi dual clutch melakukan perpindahan gigi dengan cekatan. Pada mode sport putaran mesin juga ditahan di rentang rpm tinggi menghasilkan respons pedal gas yang lebih instan.

Pergerakan kemudinya juga terasa linear. Arah bodi kendaraan tak sulit dikendalikan. Apalagi memiliki dimensi panjang 4.540 mm, lebar 1.800 mm dan tinggi 1.700 mm, Kia Carens cukup ringkas dan memudahkan dipakai meliuk-liuk di kemacetan atau gang sempit.

Duduk di kursi pengemudi, bidang pandang cukup luas. Mencari posisi berkendara tidak sulit karena pengaturan kemudi yang tilt dan telescopic. Posisi duduk juga dapat diatur 6-arah termasuk ketinggian kursi. Sayangnya pengaturan kursi masih manual.

Fitur bantuan berkendara yang dimiliki cukup lengkap. Mulai dari cruise control untuk pengendaraan yang lebih rileks untuk perjalanan jauh.

Begitupun dengan kualitas insulasi suara yang masih bisa ditingkatkan. Suara road noise sukses mengganggu ketenangan kabin meski laju kendaraan belum begitu kencang. Sayang juga Kia Carens masih pakai tuas rem tangan konvensional. Lebih memudahkan jika tersedia electronic parking brake.

Untungnya fitur keselamatannya cukup lengkap. Mulai dari rem ABS, EBD dan BA, hingga ESC (Electronic Stabilty Control), HSA (Hill Start Assist) dan DBC (Downhill Brake Control). Enam airbag di sekeliling kabin juga menjamin keselamatan seluruh penghuni kabinnya. Fitur TPMS (Tire Pressure Monitoring System) memudahkan memonitor kondisi tekanan ban dari depan kemudi. 

[MNR]

...
Author : pekik udi irianto > 2903 Articles

Pekik Udi Irianto mengenyam pendidikan di Vrije Academie voor de Beeldende Kunsten, The Haque, NL. Memulai karir di bidang otomotif sejak: 1994 : Fotografer Tabloid Otomotif. 2001 : Redaktur Foto Tabloid Otosport. 2003 : Redaktur Foto Majalah Auto Bild Indonesia. 2015 : Pemimpin Redaksi aftermarketplus.id.

Comment (0)

List Comment

No Comment