TEST DRIVE Mercedes-Benz GLB 200 Edition 50: Fitur Berlimpah

pekik udi irianto | 19 May 2021

Full Width Image

AFTERMARKETPLUS.id - Mercedes-Benz GLB 200 Edition 50 dihadirkan sebagai SUV (Sport Utility Vehicle) mungil berkemampuan angkut 7-penumpang di bawah harga Rp 1 miliar. Perannya vital untuk mengisi kekosongan lini antara GLA dan GLC, SUV yang hanya berkapasitas 5-penumpang saja. Dimensi yang ringkas disepuh kekhasan sang kakak, GLS yang macho dan gagah.

Kami sudah membahas desain esksterior serta kelapangan kabin mobil ini di artikel sebelumnya. Kali ini kami ulas interior dan fitur-fitur yang dimilikinya. Apakah SUV mewah Mercedes-Benz yang dijual seharga Rp 875 juta off the road Jakarta ini dibekali fitur yang cukup?

Pertama tentu saja kemudahan mengakses kabin. Mercedes-Benz GLB Edition 50 ini dilengkapi dengan Keyless Go Comfort Package. Tanpa perlu pencet tombol di remote atau di handle pintu, selama kunci terdeteksi maka hanya melalui sensor sentuhan di handle pintu maka kunci terbuka. Malahan untuk pintu bagasinya lebih asyik lagi, cukup ayunkan kaki di kolong dan bagasi terbuka.

Buka pintu dan Anda akan disambut suasana kabin khas mobil-mobil Mercedes-Benz terbaru. Desain dashboard sederhana karena layar multimedia dan instrumen panel dibingkai satu panel terhubung. Dua layar berukuran masing-masing 10,25 inci ini menjadi proyektor seluruh informasi berkendara dan pengaturan hiburan.

Pengaturannya layar sistem multimedia yang ditengah bisa dilakukan secara touchscreen dan tombol di lingkar kemudi. Kalau diperhatikan, rotary knob di konsol tengah yang dulu berfungsi sebagai command center telah hilang. Gantinya, terdapat touchpad dengan teknologi heptic dengan metode operasi sentuhan jari.

Kalau Anda belum terbiasa, GLB juga sudah dilengkapi sistem multimedia MBUX dengan perintah suara. Cukup panggil, “Hey Mercedes!” maka Anda bisa memerintahkan GLB melakukan sejumpah pengaturan kendaraan lewat suara.

Banyak hal yang bisa dilakukan lewat perintah suara, mulai dari mengatur destinasi GPS hingga mengganti ambient light. Sayangnya, ini semua masih harus diucapkan dalam Bahasa Inggris yang sempurna. Belum seperti brand asal Cina yang punya sistem serupa namun sudah bisa mengerti Bahasa Indonesia.

Tadi sempat disebut tentang ambient light. Ya, seperti mobil premium lainnya, GLB juga mempercantik kabinnya dengan lampu LED pengatur suasana. Hebatnya, ada 64 pilihan warna yang bisa diganti-ganti sesuai selera ataupun mood berkendara. Menarik bukan?

Duduk di kursi pengemudi, jangan kaget kalau tak seluruhnya dibalut kulit. Ada bagian dengan material fabric. Tapi jangan kecewa, karena posisi pengaturan secara elektris dengan mode memori ada di mobil ini. Lingkar kemudinya sudah dibalut kulit seluruhnya. Selain tombol audio dan pengaturan cruise control, di lingkar kemudinya ini juga tersedia paddle-shift untuk menaikan atau menurunkan posisi gigi.

Menambah kenyamanan, GLB memiliki AC dengan digital otomatis dengan dua zona. Kursinya menyediakan 4-way lumbar support atau penyangga punggung. Lalu di seluruh baris kursi Mercedes-Benz menyediakan port USB Type-C untuk pengisian baterai smartphone.

Sebagai SUV mewah, jelas MercedesBenz membekali GLB dengan panoramic sunroof di atap yang dapat dibuka. Cuma sayangnya, penutupnya hanya menggunakan kain saja. Bukan apa-apa, Indonesia merupakan negara tropis dengan iklim yang cukup panas di musim kemarau.

Diguyur siraman sinar matahari yang terik, kemampuan menolak panas atap kaca dan penutup dari kain jelas tak sebaik kalau panoramic sunroofnya ditutup menggunakan panel berbahan yang lebih solid dan menolak panas. Walhasil di siang hari, suhu temperatur AC harus disetel agak rendah dan fan speed disetel agak kencang yang membuat berkendara menjadi kurang efisien dan nyaman.

Untungnya, rasa berkendara GLB terbilang nyaman. Bagaimana dengan rasa berkendara serta performanya? Tunggu artikel selanjutnya!

[MNR]

#Test Drive #Test Drive Mercedes-Benz GLB 200 Edition 50 #Harga Mercedes-Benz GLB 200 Edition 50 #GLB 200 Edition 50

...
Author : pekik udi irianto > 2894 Articles

Pekik Udi Irianto mengenyam pendidikan di Vrije Academie voor de Beeldende Kunsten, The Haque, NL. Memulai karir di bidang otomotif sejak: 1994 : Fotografer Tabloid Otomotif. 2001 : Redaktur Foto Tabloid Otosport. 2003 : Redaktur Foto Majalah Auto Bild Indonesia. 2015 : Pemimpin Redaksi aftermarketplus.id.

Comment (0)

List Comment

No Comment