AFTERMARKETPLUS.id – Ketika menulis ulasan tentang Toyota Vios ini, jujur kami berpikir keras untuk mencari-cari kelemahannya. Terutama dalam aspek berkendara sedan yang dulunya dipakai sebagai armada taksi ini. Masalahnya, sulit menemukan kekurangannya.
Ulasan ini bukan iklan ya! Pasalnya banyak sekali kelebihan yang dimiliki mobil ini ketimbang kekurangannya. Apalagi bila dibandingkan dengan Vios generasi sebelumnya. Kami sudah bahas ini di artikel yang lalu.
Toyota Vios generasi terbaru ini telah bertransformasi dari ke dalam wujud baru yang lebih memikat. Interiornya pun demikian. Jok sudah dibalut kulit, layar MID berukuran besar yang atraktif hingga aksen jahitan di dashboard yang tak lagi palsu.
Apalagi ia sekarang sudah didukung rangkaian teknologi canggih, seperti sistem informasi kendaraan yang dapat terhubung dengan smartphone lewat aplikasi T-Intouch.
Lantas dimana kekurangannya? Itu sebabnya saat berkendara bersama mobil ini, kami mencobanya cukup lama dan secara teliti.
Tapi kami juga tahu kalau Toyota Vios versi terbaru yang kami uji ini berdiri diatas platform baru DNGA (Daihatsu Global New Architecture) yang juga dipakai pada Toyota Raize dan Toyota Avanza. Platform baru ini dikenal berhasil memberikan pengalaman berkendara yang nyaman.
Benar saja. Suara mesin baru 2NR-VE berkapasitas 1,5 liter miliknya sangat hening dan minim getaran saat tombol Start-Stop ditekan.
Menggunakan transmisi otomatis jenis CVT (Continuous Variable Transmission), perpindahan giginya sangat lembut dan tanpa hentakan. Apalagi kualitas bantingan suspensinya kini jauh lebih baik dari Toyota Vios sebelumnya.
Generasi terbaru Toyota Vios memakai mesin yang menghasilkan tenaga 106 PS pada 6.000 rpm dengan torsi puncak 138 Nm pada 4.200 rpm.
Kalau dibandingkan dengan kompetitornya, Honda City, memang outputnya masih kalah. Namun untuk keperluan berkendara sehari-hari di perkotaan mesinnya masih sangat dapat diandalkan.
Apalagi, hasil konsumsi bahan bakarnya sangat memuaskan. Hasil pengujian kami sejauh 121 km dengan rute kombinasi jalan tol dan dalam kota mencatat angka 20,4 km/liter.
Raihan ini jauh lebih efisien ketimbang Toyota Vios sebelumnya yang memiliki konsumsi BBM rata-rata sekitar 17 km/liter. Sedikit banyak peningkatan ini diakibatkan oleh penggunaan transmisi otomatis CVT dengan simulasi perpindahan gigi 7-percepatan.
Lantas apa dong kekurangannya?
Jelas mobil ini tetap punya kekurangan. Pertama masuk kedalam kabin, kami dihadapkan pada layar sistem multimedia berukuran besar tepat di bagian tengah dashboard yang menghalangi pandangan ke depan. Visibilitas memang menjadi nilai minus utama mobil ini.
Desain belakang bergaya fastback juga membuat kaca belakang berukuran kecil dan bidang pandang ke arah belakang semakin terbatas.
Memang tersedia kamera parkir mundur. Namun kualitas gambarnya tidak bisa dipakai sebagai patokan. Apalagi ketika kondisi cuaca hujan di malam hari. Sulitnya lagi, kaca belakangnya tak dibekali defogger.
Lainnya masih kekurangan minor, seperti, kemudi yang terlalu ringan dan lainnya. Untungnya Toyota sudah menyematkan fitur keselamatan terpadu TSS (Toyota Safety Sense) pada varian terbaiknya. Kami ulas fitur TSS Toyota Vios di artikel berikutnya ya!
[MNR]