Isuzu Optimis Pasar Komersial Bangkit, Harapkan Stimulus Ekonomi Jelang Akhir 2025

pekik udi irianto | 19 Sep 2025

Full Width Image
Meskipun Market Turun Sekitar 9 Persen per Agustus 2025, Isuzu Tetap Optimis

AFTERMARKETPLUS.id - Pasar kendaraan komersial di Indonesia tengah mengalami tekanan. Sepanjang semester pertama 2025, market turun sekitar 9 persen per Agustus, menurut data yang disampaikan Rian Erlangga, Head of Business Strategy Division PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) di sela acara Isuzu Media Partner (17//9/2025).

Meski demikian, Isuzu tetap optimis, apalagi dengan adanya pergantian Menteri Keuangan serta potensi stimulus fiskal, sisa tiga bulan terakhir tahun ini diprediksi akan membawa angin segar.

Momentum Akhir Tahun dan Peran Kredit Perbankan

Rian menjelaskan bahwa menjelang akhir tahun biasanya terjadi peningkatan kebutuhan transportasi, terutama untuk Traga bus dan microbus Elf. Lonjakan permintaan jasa transportasi liburan sering kali mendorong pasar naik.

"Jika ada stimulus dari bank-bank BUMN, pencairan kredit akan lebih mudah. Karena 90 persen pengusaha mengambil kendaraan dengan skema kredit. Harapannya hal ini bisa membuat pasar komersial menggeliat kembali," ujarnya.

Tantangan di Sektor Mining dan Agrikultur 

Pasar komersial Indonesia memiliki banyak segmen, namun beberapa di antaranya masih melemah. Sektor mining misalnya, mengalami penurunan akibat harga komoditas yang belum pulih. Sementara agrikultur, termasuk sawit, masih stagnan.

Isuzu sendiri memiliki produk truk besar 6x4 FTZ untuk kebutuhan tambang, namun kontribusinya tahun ini hanya sekitar 10 persen.

"Truk impor tidak menjadi masalah, sepanjang sesuai prosedur. Yang terpenting adalah kuota impor jelas, uji tipe benar-benar dilakukan, serta memenuhi standar Euro 4," tegas Rian.

Peluang di Segmen Bus dan Transportasi Publik 

Di luar segmen truk, Isuzu juga melihat peluang besar pada bisnis transportasi penumpang. Divisi passenger kini diperkuat dengan lini produk seperti Mu-X, NQR bus, LT bus, dan Elf.

Rian mengungkapkan, pasar medium bus justru menunjukkan pertumbuhan positif. Bahkan Isuzu berhasil meningkatkan penetrasi di TransJakarta sebagai role model transportasi publik modern.

"Kontribusi segmen bus sekarang sekitar 20 persen. Bahkan, permintaan dari konsumen private melonjak hingga 60 persen. Ini sangat potensial, apalagi jelang akhir tahun biasanya kebutuhan unit baru semakin tinggi," jelasnya.

Dengan kondisi tersebut, Isuzu berharap pemerintah segera menggulirkan stimulus untuk memperlancar kredit perbankan. Selain itu, perusahaan menargetkan penjualan NQR bus bisa tumbuh lebih dari 60 persen pada akhir tahun.

"Segmen bus sangat menarik, dan kami berharap momentum akhir 2025 bisa menjadi titik balik pasar komersial," tutup Rian.

#PT Isuzu Astra Motor Indonesia

...
Author : pekik udi irianto > 2976 Articles

Pekik Udi Irianto mengenyam pendidikan di Vrije Academie voor de Beeldende Kunsten, The Haque, NL. Memulai karir di bidang otomotif sejak: 1994 : Fotografer Tabloid Otomotif. 2001 : Redaktur Foto Tabloid Otosport. 2003 : Redaktur Foto Majalah Auto Bild Indonesia. 2015 : Pemimpin Redaksi aftermarketplus.id.

Comment (0)

List Comment

No Comment