MASALAH PADA TRANSMISI OTOMATIS MOBIL EROPA

Foto: Istimewa

JAKARTA, AFTERMARKETPLUS – Seiring perkembangan teknologi, kini transmisi otomatis pada mobil buatan eropa seperti Mercedes-Benz, BMW, Audi, Volkswagen, dan lain-lain yang diproduksi pada tahun 2005 keatas rata-rata sudah menggunakan mechatronic.

Mechatronic Itu merupakan komponen pada sistem transmisi yang bertugas untuk mengatur proses perpindahan gigi pada transmisi.

Mechatronic sendiri adalah singkatan dari Mechanical and Electronic, dimana komponen mechanicalnya adalah semacam solenoid yang bertugas untuk mengatur tekanan oli transmisi, dan terdapat ECU yang bertugas untuk mengatur gerak solenoid.

Komponen mechatronic merupakan bagian penting pada sistem kerja transmisi. Jika terjadi failure pada komponen ini, maka biasanya kendaraan tidak dapat bergerak, hal ini dikarenakan transmisi tidak dapat bekerja untuk menggerakan roda gigi.

Kerusakan pada komponen ini biasanya dikarenakan pada bagian elektrikalnya. Akan tetapi kalau pun terjadi kerusakan pada sistem elektrikalnya, ada sekring (fuse) yang disiapkan untuk menjaga komponen lain agar tidak rusak.

Bagaimana cara merawatnya?

Untuk merawat transmisi otomatis yang sudah menggunakan teknologi mechatronic, kita lebih baik mengganti oli transmisi saat mobil sudah menempuh jarak tempuh minimal 50 ribu km. Meskipun di bengkel resmi tidak mengharuskan kita mengganti oli transmisi.

“Lifetime yang dimaksud oleh BMW sama seperti merek lainnya yaitu 5 tahun. Tapi di Indonesia sepertinya tidak bisa menunggu selama 5 tahun karena pengaruh iklim dan jalanan yang macet menyebabkan mobil lebih sering berjalan “stop and go”, sehingga biasanya sebelum 5 tahun sudah terjadi kerusakan.” Ujar Achmad Sudrajat selaku kepala bengkel Astra BMW Sunter, Jakarta Utara.

“Memang pergantian oli transmisi tidak termasuk dalam paket garansi servis inclusive, tapi Astra BMW selalu menyarankan konsumen agar mengganti oli transmisi kendaraan bila jarak tempuh mobil sudah mencapai 50 ribu km, ” lanjut Achmad.

“Lebih ringkihnya transmisi kendaraan dengan teknologi ini karena ECU matiknya sendiri yang bernama mechatronic itu berada di dalam girboks matik dan terendam oleh oli. Jadi jika oli nya kotor, akan menyebabkan kerusakan electrical tersebut,” tambah pria yang berdomisili di Bekasi ini.

Beda dengan BMW, selain sudah menggunakan mechatronic, Volkswagen (VW) juga menggunakan teknologi DSG (Direct Shift Gearbox). DSG adalah transmisi pintar yang perpindahan giginya lebih cepat dari kedipan mata manusia dan kerjanya sangat ringan sehingga kendaraan lebih efisien kerjanya.

Bagaimana cara merawatnya?

“Transmisi otomatis VW yang paling modern dan banyak diaplikasikan pada mobil-mobil VW yang beredar di Indonesia adalah transmisi otomatis dengan teknologi DSG (Direct Shift Gearbox) dry clutch (kopling kering) yang sudah berteknologi dual-clutch,” ujar Mariyono, selaku Service Advisor bengkel Volkswagen Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

VW sampai sekarang terus menerus mengembangkan software untuk electrical dari komponen mechatronic ini sehingga reliabilitas dari komponen ini semakin baik. Oleh karena itu Mariyono menganjurkan untuk selalu melakukan servis di bengkel resmi, dengan tujuan jika ada up-date software atau pun campaign, bisa segera diaplikasikan pada kendaraan VW.

“VW menganjurkan penggantian oli transmisi setiap 90 ribu kilometer. Hal ini tentunya bertujuan untuk merawat kondisi transmisi kendaraan VW. Jika ada kendaraan yang tidak mengikuti anjuran dari bengkel resmi, maka kendaraan tersebut tidak bisa diberikan good will. Service history yang baik merupakan salah satu syarat utama agar kendaraan bisa mendapatkan goodwill”, tambah Mariyono.

Sama seperti BMW dan VW, tentu jika Anda mempunyai mobil buatan Eropa dengan merek lain, sebaiknya lakukan pergantian oli transmisi mobil sebelum mechatronicnya rusak. Jika rusak biaya yang diperlukan cukup mahal, yaitu berkisar antara Rp 50 – 100 jutaan tergantung merek mobilnya.
Alternatif Lain

Bila ke bengkel resmi dirasa dapat menguras kantong Anda, maka ada alternatif lain. Anda bisa mengunjungi bengkel-bengkel non resmi untuk mendapatkan harga yang lebih terjangkau.

“Kami menyediakan mechatronic copotan untuk mobil BMW seri 3 dan 5 keluaran tahun 2005 keatas,” ujar James Steven pemilik bengkel khusus BMW Karunia Jaya Abadi di bilangan Jakarta Selatan.

“Harga yang kami tawarkan setengahnya dari di bengkel resmi, yaitu sekitar Rp 20 jutaan. Karena barang copotan kami pun memberikan garansi,” lanjut pria ramah ini. [Gilang Budiman]

[cml_media_alt id='5521']KONICA MINOLTA DIGITAL CAMERA[/cml_media_alt]

About Gilang Budiman 986 Articles
Organisation Experience Honda Civic Indonesia (2002) BMW CAR CLUB INDONESIA (2009-now) Mercedes Benz Club Indonesia (2014-now) Testing driver Ferrari F12, Bmw i8, Bentley, Lotus Elise, Lotus Exige, etc (2011-now) Auto bild magazine (2011 - 2015) Car Review, Otodriver, Car moto (2015-2016 ) Senior Editor aftermarketplus.id (2016-)
Contact: Website