AFTERMARKETPLUS.id – Tidak sabar ingin segera merasakan roadster berteknologi Skyactiv ini, kami pun segera masuk ke dalam mobil.
Kebetulan pagi ini kami diundang oleh PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) di acara gathering morning run mereka. EMI mengundang komunitas dari brand mobil yang mereka jual, diantaranya Porsche Club Indonesia, M Owners Club Indonesia, Maserati Club dan Komunitas Mazda.
Waktu menunjukan pukul 06.30 pagi, saya lekas masuk mobil dan duduk di jok semi bucket yang terbungkus oleh kulit hitam. Posisi duduknya sangat ergonomis. Mesin menyala dengan cukup menekan tombol start stop di sebelah kiri setir.
Raungan mesin 4 silinder dengan teknologi skyactiv disaat mesin masih dingin cukup seksi. Memang tidak seseksi roadster keluaran Eropa seperti Lotus, tapi cukup membuat telinga terhibur. Karena masih pagi saya ingin merasakan udara yang sejuk dengan membuka atapnya.
Proses buka atapnya cukup mudah, cukup menggunakan satu tangan saja dengan membuka pengait di depan, dan turunkan atapnya ke belakang. Kebetulan unit yang saya coba adalah yang tipe soft top. Yang dijual resmi di Indonesia merupakan tipe RF, yaitu atap keras dan dapat dibuka tutup dengan pengaturan otomatis.
Sesampai di titik kumpul di daerah Gandaria, ternyata sudah cukup ramai. Setelah briefing, kami pun mulai konvoi. Rutenya cukup menyenangkan, yaitu menuju The Breeze, Tangerang melalui tol. Kami masuk tol dari pintu tol Slipi.
Begitu masuk tol, saya segera mencoba performa mobil berkapasitas mesin 2.000 cc dengan tenaga 160 dk dan torsi 200 Nm ini. Semua tenaga itu disalurkan oleh transmisi 6 percepatan ke roda belakangnya.
Tarikan pada rpm rendah cukup responsif. Terdapat dua mode berkendara, yaitu sport dan normal. Kami pun menggunakan mode sport selama morning run.
Sayang kami tidak punya alat untuk menghitung waktu 0-100 km/jam, tapi menurut data yang diklaim Mazda, mobil ini hanya membutuhkan waktu 7 detik. Namun karena hanya 4 silinder, Mazda Miata memang tidak cukup kencang sebagai sebuah mobil sport. Tapi mobil ini sangat lincah.
Rasa berkendaranya sangat menyenangkan. Dengan distribusi bobot 50:50, mobil ini mempunyai handling yang sangat tajam. Posisi duduk yang rendah membuat seakan badan saya dekat dengan aspal.
Saat menginjak pedal gas, terdengar suara raungan mesin yang cukup seksi. Suara batu terpental, hingga guncangan akibat suspensi terkena lobang kecil di tol pun sangat terasa.
Tapi itu lah sensasi mengendarai sebuah roadster. Saya tidak butuh speaker kelas wahid, fitur berlimpah dan lain-lain. Hanya itu lah yang saya butuhkan. Benar benar membuat addicted. Mazda Miata berhasil memberikan semua sensasi tersebut dan memberikan kepuasan pada car enthusiast.
Tak lama sampai di The Breeze, saya pun segera pamit pulang untuk melanjutkan pengetesan konsumsi bahan bakar. Pada rute kombinasi, Miata mencatatkan 10km/liter di MID. Sayang jalanan pada waktu pengetesan (weekend) cukup macet. Jika tidak macet kami yakin catatan konsumsi bahan bakarnya lebih baik.
Irit ya untuk sebuah mobil sport. Hal ini karena adanya teknologi i-Stop. Jika mobil berhenti di kemacetan, mesin akan mati, dan otomatis akan menyala lagi jika kita melepas rem. Tentu fitur ini sangat berguna di Jakarta.
KESIMPULAN
Untuk Anda yang suka mobil dengan desain cantik, berkendara dengan atap terbuka, mobil dengan pengendalian hebat dan irit bahan bakar, maka mobil ini lah yang pas buat Anda. Meskipun tempat penyimpanan sedikit, bahkan tidak ada laci penyimpanan di dasbor, tapi siapa yang butuh hal itu.
Namanya juga roadster, yang penting mobil ini fun to drive! Selain itu, kita juga akan terhibur dengan hadirnya speaker Bose dan MZD Connect yang kini dapat mengoperasikan Bluetooth Audio. Kita dapat mendengarkan musik pilihan yang berada di smart phone kita.
Bagi pencinta Sport Car, dengan harga Rp 779 juta on the road Jakarta, mobil ini worth it untuk dibeli.
[Gilang Budiman]
