Persiapan Bahan Bakar B30 untuk Menggantikan B20 di Indonesia. Inilah Roadmapnya…

AFTERMARKETPLUS.id – Penerapan bahan bakar B-20 menjadi salah satu cara Pemerintah dalam menghemat devisa Negara. Hal inilah yang menjadi topik menarik dalam acara ‘Roadmap Kebijakan Biodiesel di Indonesia’ yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) di Jakarta Selatan (27/11).

B-20 sendiri merupakan bahan bakar yang merupakan perpaduan antara Solar (B-0) dan Biodiesel (B-100) dengan komposisi 80% Solar + 20% Biodiesel. Wajar jika bahan bakar ini disebut dengan BioSolar karena perpaduan Biodiesel dengan Solar.

Perbedaan utama antara Solar dengan Biodiesel adalah asal usulnya. Dimana Solar merupakan hasil dari minyak bumi alias bahan bakar dari fosil, sedangkan Biodiesel terbuat dari minyak nabati yang dalam hal ini berasal dari kelapa sawit.

Keunggulan dari Biodiesel ini adalah kemudahan dalam memperoleh di Indonesia dan harganya yang lebih murah. Plus tidak adanya unsur logam yang merugikan, seperti kandungan Sulfur yang menjadi kendala dalam perapan standar emisi.

“Jika Solar (B-0) saat ini memiliki kandungan Sulfur di bawah 2.000 ppm, otomatis dengan campuran Biodiesel pada B-20, kini memiliki kandungan Sulfur sekitar 1.500 ppm,” terang Cahyo Setyo Wibowo dari Lemigas.

Sebenarnya, bahan bakar B-20 telah hadir sejak Januari 2016. Namun penyebarannya belum merata di Indonesia. Tapi sekarang, BioSolar (B-20) telah 100% menggantikan Solar (B-0). Dengan kata lain, sudah tak ada lagi Solar yang dijual di Indonesia.

Bahkan tahun 2020, Indonesia telah mencanangkan untuk mencapai kandungan Biodiesel sebanyak 30% alias bahan bakar B-30. Persiapan pun telah dilakukan sejak 2017 dan akan diuji langsung di kendaraan pada 2019.

[Dhany Ekasaputra]

About Dhany Ekasaputra 284 Articles
Experience 1. Racing Driver (1999-2002) 2. Testing Driver, e.g : Lamborghini Aventador, Lamborghini Gallardo, Lotus Elise, Nissan GT-R, Nissan Juke R, McLaren 650 S, etc (2001-2015) 3. Journalist Otosport (2001-2003) 4. Journalist Auto Bild Indonesia (2003-2009) 5. Technical Editor Auto Bild Indonesia (2009-2015) 6. Instructor Safety Institute Indonesia (2014-2016) 7. Operational Manager PT OtoMontir Kreasi Indonesia (2015-2017) 8. Managing Editor aftermarketplus.id (2017- )