AFTERMARKETPLUS.id – Setelah kami melihat keseluruhan GLB 200 Progressive line, kini saatnya kami mengendarai mobil pabrikan asal Jerman ini. Untuk menyalakan mesinnya, GLB sudah menggunakan tombol start stop layaknya mobil Mercedes Benz lainnya.
Tanpa menunggu lama, kami segera menginjak pedal gas GLB. Tarikan mobil ini cukup responsive loh. Pada awalnya kami sempat meremehkan mobil ini. Karena, dengan ukuran badannya yang bisa dibilang agak besar dengan chasis yang sama seperti A Class, CLA Class, dll, kami pikir rasa berkendaranya akan kurang menyenangkan.
Ditambah lagi mobil ini hanya dibekali mesin dengan tenaga sebesar 1.332 cc yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 163 dk dengan torsi 250 Nm. Kami pikir rasa berkendaranya membosankan. Ternyata kami salah, dengan disematkan turbo serta transmisi kopling ganda 7 percepatan, GLB jadi terasa fun to drive.
Konsumsi bahan bakarnya juga cukup irit loh. Untuk rute dalam kota kami berhasil mencatatkan konsumsi 1:11,7 Km/L pada MID. Sedangkan untuk rute luar kota MID mencatatkan konsumsi sebesar 1:18 Km/L.
Mengitari Jakarta pada musim hujan gini dengan GLB sangat menyenangkan. Karena selain mempunyai ground clearance yang tinggi, Bantingan suspensi GLB cukup nyaman melahap jalan berlobang yang baru akibat terkena genangan air di musim hujan ini.
Melintasi speed bump juga tidak terlalu terasa. Nah biasanya mobil dengan bantingan suspensi lembut akan membuat handling mobil jadi limbung. Tapi tidak dengan GLB. Saat bermanuver, kami hampir tidak merasa adanya gejala body roll pada mobil ini.
Kami juga terhibur dengan sistem entertaimentnya karena cukup lengkap fiturnya. Sebut saja, Apple carplay, Bluetooth audio, dan lain-lain. Suara yang dihasilkan dari speakernya juga cukup merdu didengar.
Ditambah lagi dengan ambient light 64 warnanya membuat serasa kami sedang berada di dalam lounge sehingga menambah rasa mood untuk menyetir meski dalam kemacetan Jakarta.
Sayang material yang digunakan tidak menggunakan material yang sepenuhnya bagus. Masih ada campuran plastik pada material dasbor dan door trim. Dengan body yang berbentuk boxy dan mempunyai atap yang panjang, lebih baik lagi jika mobil ini disematkan panoramic roof.
Tapi meskipun begitu, dengan harga Rp 829 juta (off the road), mobil ini worthed untuk dibeli karena rasa berkendaranya yang sangat enak dan mempunyai kepraktisan yang sangat baik. Ditambah lagi dengan hadirnya dua bangku tambahan dipaling belakang membuat mobil ini menjadi sebuah SUV 7 seater yang terbaik dikelasnya.
[Gilang Budiman]
