AFTERMARKETPLUS.id – Sejak diluncurkan dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2019 pada Juli lalu, Suzuki Jimny mendapatkan respons positif di Indonesia yang menyebabkan inden panjang hingga 4 tahun.
“Inden sudah pasti panjang, apalagi di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, bahkan beberapa daerah ada yang lebih dari dua hingga empat tahun,” ujar Donny Saputra, Direktur Pemasaran 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Senin (30/9).
Hal itu disebabkan oleh suplai Suzuki Jimny dari principal di Jepang untuk Indonesia hanya berjumlah 50 unit saja.
“Kapasitas produksi di Jepang itu hanya 5.000 unit per bulan. Kami dapat 50 unit per bulan, 50 unit itu kami distribusikan ke masing-masing dealer hanya satu unit,” jelasnya.
Meski begitu, kata Donny, tiap bulan ada tiga dealer yang tidak dapat. Maka, ia meminta kepada dealer yang indennya cukup panjang, untuk jangan terima inden dahulu, supaya dealer yang tidak kebagian mendapatkan alokasi Jimny.
Bahkan, menurut Donny, hal itu tidak hanya terjadi di Indonesia, Jepang yang negara produsen pun indennya mencapai 26 bulan.
Untuk itu, ia mengungkapkan, pihaknya sudah mengajukan diri supaya bisa produksi Jimny di Indonesia, melihat potensinya tidak hanya untuk pasar domestik tapi juga ekspor.
“Sebenarnya kami sudah dapat sinyal positif dari principal kami, tinggal tunggu saja kepastiannya. Kalau dirakit secara lokal kan harga juga bisa lebih murah lagi, harapannya secara volume penjualan juga bisa naik di domestik,” imbuhnya.
Jadi, kata Donny, pada saat Jimny bisa diproduksi lokal, selain peluang di domestik terbuka, ekspor juga terbuka karena negara-negara ASEAN dan Eropa juga masih inden.
[MNR]