TEST DRIVE Hyundai Palisade Signature AWD: Macho!

Foto: Istimewa

AFTERMARKETPLUS.id – Hyundai menggebrak lagi. Sehabis menjadi pabrikan pertama yang meluncurkan mobil listrik di Indonesia, Hyundai datangkan Palisade. Nah ini menariknya Hyundai yang baru. Mereka tak hanya membidik mobil-mobil berharga terjangkau, tetapi belakangan mereka justru mengincar kelas yang lebih tinggi. Palisade ini adalah salah satu pernyataan penting mereka.

Kenapa? Karena harganya mulai dari Rp 777 juta sampai Rp 1,08 miliar. Datang dengan harga semahal itu, jelas lawan yang dibidik bukanlah Mitsubishi Pajero Sport maupun Toyota Fortuner. Kedua mobil itu memang sangat laris di Indonesia. Tapi keduanya masih terlalu murah bila dibandingkan dengan Hyundai Palisade.

Beruntung, aftermarketplus.id mendapat kesempatan untuk menjajal secara langsung tipe tertingginya, yaitu Hyundai Palisade Signature AWD bermesin diesel.

Eksterior

Sadar dirinya bukan SUV murah, Palisade menggoda lewat desain yang mewah. Pintarnya, pabrikan asal Korea Selatan ini merancang Palisade dengan gaya khas SUV (Sport Utility Vehicle) ala Amerika Serikat yang kekar dan memberinya nama yang bunyinya mirip-mirip dengan Escalade. Walaupun jadinya bukan cuma namanya saja, kesan keseluruhan Hyundai Palisade kok malah jadi mirip Cadillac Escalade.

Tetapi benar, dimensi mobil ini sangat besar. Bayangkan saja, dimensi Hyundai Palisade lebih panjang 30 mm, lebih lebar 5 mm dan punya jarak sumbu roda yang lebih panjang 50 mm  dari Toyota Land Cruiser, flagship SUV Toyota bermesin twin turbo diesel 4,5 liter seharga Rp 2,2 miliar hingga Rp 2,5 miliar.

Bagian depannya punya wajah bengis dengan tatapan sinis. Lalu ada lampu berkendara siang hari LED yang membelah dari atas ke bawah di masing-masing tepinya bak ‘codet’ yang semakin memberinya kesan sangar. Bagian sampingnya juga punya desain mewah khas SUV dengan pillar-D berkonsep floating roof. Pelek berukuran 20 inci yang besar juga mempertegas kesan berototnya. Desain bagian belakangnya juga kesan tegasnya diperkuat dengan lampu kombinasi belakang vertikal.

Interior

Masuk ke dalam kabinnya, kesan mewah jelas masih terpampang. Bagian plafonnya berwarna hitam dengan material lembut. Joknya dibalut kulit dari material yang terbaik pula. Pengaturan kursi secara elektrik dan untuk varian Signature AWD yang kami uji ini, pengaturan elektrik juga tersedia untuk kursi penumpang depan. Bikin tambah asyik, ada penghangat dan pendingin kursi. Hebatnya lagi, heated and ventilated seat ini juga tersedia di kursi belakangnya.

Kursi baris kedua ini jelas menjadi keunggulan utamanya. Karena captain seat memberikan kenyamanan lebih optimal ketimbang kursi baris kedua yang terhubung. Nah menariknya lagi, di kursi baris belakang ini juga terdapat atap panoramic yang bisa dibuka tirainya. Kalau untuk penumpang depan ada sunroof.

Lantaran memakai captain seat, akses masuk ke kursi baris ketiga juga jadi mudah. Selain bisa geser kursi, bisa juga masuk lewat ruang di tengah antara kedua kursi baris keduanya. Asyiknya juga, meski Palisade berpenggerak All-Wheel Drive (AWD), tetapi lantainya rata.

Jadi tak menganggu ruang kaki serta akses menuju ke kursi baris ketiga itu tadi. Jendela kursi baris keduanya juga punya tirai yang dapat ditutup untuk privasi. Ada pula port USB untuk mengisi daya baterai smartphone di setiap baris kursi. Bahkan di kursi depan tersedia tray pengisian secara nirkabel.

Pengaturan AC tiga zona dengan mode otomatis. Kemudian sistem multimedia juga sudah bisa terkoneksi dengan smartphone secara Android Auto dan Apple CarPlay. Kualitas audio yang dikeluarkannya juga suda cukup mewakili harganya yang Rp 1 miliar lebih ini.

Namun tak semuanya dari mobil ini sempurna. Ada beberapa hal sepele yang sebetulnya sedikit mengganjal. Misalnya, layar sistem multimedianya yang berukuran kurang begitu besar, hanya 8 inci saja. Sebetulnya tidak kecil-kecil amat. Masalahnya ia ditanam di panel dashboard melayang yang punya ukuran sangat besar.

Tetapi tak mengapa karena semua terbayarkan dengan kualitas kenyamanan yang diberikan mobil ini saat berkendara. Memang bagaimana rasa berkendaranya? Tunggu ulasannya di artikel kami selanjutnya!

[MNR]

About pekik udi irianto 2277 Articles
1. Otomotif Tabloid, PT Dunia Otomotifindo - Group of Magazine as Photographer from May 2, 1994 to June 14, 2001 2. Otosport Tabloid, PT Penerbit Media Motorindo - Group of Magazine as Photographer from June 15, 2001 to December 31, 2001 3. Otosport Tabloid, Automotive Media Supporting Unit, PT Penerbit Media Motorindo - Group of Magazine as Photo Editor from January 1, 2002 to December 31, 2002 4. Otosport Tabloid, PT Penerbit Media Motorindo - Group of Magazine as Photo Editor from January 1, 2003 to April 5, 2003 5. Auto Bild Magazine, PT Penerbit Media Motorindo - Group of Magazine as Photo Editor from May 6, 2003 to December 31, 2008 6. Photographic Section, Auto Bild Editorial Department, Automotif Media, Publishing II Division, PT Infometro Mediatama - Group of Magazine as Photo Editor from January 1, 2009 to October 31, 2014 7. aftermarketplus.id as Editor in Chief from August 2, 2015 to present